Minggu, 24 Februari 2013

Lapisan Tubuh Porifera



LAPISAN TUBUH PORIFERA
                Tubuh porifera terdiri atas dua lapisan (diploblastik) yang terdiri atas ektoderm dan endoderm. Ektoderm terdiri dari sel – sel pinosit yang memiliki peran sebagai pelindung terluar berbentuk pipih.
                Pada lapisan kedua (endoderm) terdiri atas sel koanosit (atau sering disebut sebagai sel leher ) yang memiliki peran sebagai penyaring / penangkap makanan berupa plakton dan bakteri, sel amoebosit sebagai pengedar makanan, spikula sebagai rangka tubuh dari porifera itu sendiri. Sel Spongoblas sebagai pembentuk spongin. Spongin adalah protein yang berfungsi sebagai pembentuk serat fleksibel di dalam tubuh porifera berbentuk halus seperti sutera. Sel arkeosit memiliki peran sebagai sel reprodukstif yang menghasilkan tunas, gamet dan melakukan regenerasi.
                Spikula terbentuk dari sel skleroblas yang bersifat keras dan kokoh, tersusun atas kalsium karbonat, silika, atau keduanya. Beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwasannya fosil dari porifera ada yang dapat bertahan sampai 500 juta tahun.
                  Lapisan kedua pada porifera (endodermis) tersusun atas mesoglea / mesenkim yang bersifat koloid. Dalam beberapa mekanisme pencernaan, mesenkim / mesoglea ini berperan sebagai medium pada sel amoebosid yang akan mngedarkan makanan ke seluruh tubuh porifera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar